Fall Leaves

JavaScript Free Code

Clock

Thursday, March 21, 2019

Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.



Teks laporan hasil obeservasi dan teks deskripsi hampir mempunyai kesamaan. Persamaannya adalah sama-sama menyampaikan suatu informasi berdasarkan fakta yang ada. Kedua teks tersebut memiliki perbedaan pada sifatnya.
Perbedaan sifat tersebut adalah jika teks laporan hasil wawancara sifatnya universal yang di dalamnya ada klasifikasi dan fakta deskripsi, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual yang di dalamnya ada deskripsi spesifik.
Sifat-sifat teks laporan hasil observasi adalah informatif,. komunikatif,. objektif.
Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

  • Mengatasi suatu persoalan.
  • Menemukan teknik atau cara terbaru.
  • Mengambil keputusan yang lebih efektif.
  • Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
  • Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.
Ciri-ciri teks hasil observasi:
  • Bersifat objektif, global, universal.
  • Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
  • Ditulis secara lengkap dan sempurna.
  • Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
  • Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
  • Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
  • Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
1. Judul
2. Klasifikasi umum (Pengenalan objek)
3. Deskripsi
4. Penutup/Kesimpulan

Langkah-langkah Membuat Teks Laporan Hasil Observasi
  1. Tentukan tema kegiatan observasi
  2. Tentukan tujuan observasi
  3. Melakukan proses observasi.
  4. Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan. Setelah melakukan observasi dan mendapatkan data-datanya, kita harus menyusun kriteria aspek yang akan dibahas, dideskripsikan dan dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.
  5. Membatasi aspek yang harus dilaporkan. Kita harus membatasi aspek apa saja yang harus dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.
  6. Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya. Dimulai dengan mendefinisikan atau mengartikan aspek yang dipilih berupa pernyataan umum. Jangan lupa untuk menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.
  7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Setelah dibuat definisi aspek yang dipilih, tambahkan data-data yang didapatkan dari hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa angka yang menunjukkan suatu ukuran. Jangan lupa gunakan kaidah kalimat simpleks dan kompleks, konjungsi, sinonim, dan antonim.
  8. Membuat simpulan hasil observasi. Setelah dilengkapi dengan data dan gambar, kita bisa membuat kesimpulan dari hasil observasi yang telah kita lakukan.

Contoh Teks :

Komodo

Komodo adalah jenis hewan melata terbesar di Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Komodo hidup di semak-semak belukar dan di sejumlah hutan yang ada di Indonesia. Komodo juga dianggap sebagai hewan melata terberat di Indonesia sebab komodo memiliki berat tubuh sekitar 100 kg atau lebih.
Komodo terbesar di Indonesia dapat mencapai berat 166 kg dan panjang mencapai 3 meter. Akan tetapi, biasanya panjang komodo mencapai sekitar 2,5 meter dengan berat sekitar 91 kilogram. Namun, untuk beberapa jenis komodo memang ada yang mencapai panjang dan berat melebihi rata-rata.
Komodo mempunyai jenis kulit yang bersisik, warnanya abu-abu, bentuk moncongnya lancip, bagian tungkai lengannya kuat, dan memiliki ekor yang berotot. Untuk mendeteksi keberadaan mangsanya yakni bangkai binatang, komodo menggunakan indra penciumannya yang cukup kuat. Walaupun jaraknya beberapa meter di depan namun ia sudah bisa mencium mangsanya.
Tidak hanya itu, komodo juga dapat memangsa binatang melata lainnya misalnya jenis-jenis binatang mamalia yang berukuran besar. Hampir di semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi sehingga bagian giginya tidak terlihat.
Uniknya, saat ia sedang makan dan mengunyah, gusinya akan berdarah karena hal itu menjadi media yang ideal untuk berkembangnya bakteri yang berbahaya.
Bakteri yang hidup di dalam mulut komodo tersebut, akan menyebabkan darah korban yang ia gigit keracunan. Komodo akan menggigit mangsanya tersebut lalu membuntutinya agar mangsanya lemas dan tidak bisa pergi. Namun sayangnya, binatang melata ini terancam punah. Hal ini disebabkan oleh para pemburu binatang yang tidak bertanggung jawab sehingga habitatnya menjadi rusak.

0 comments:

Post a Comment